Triceratops dan Torosaurus |
JURASSIC PARK - Triceratops (dari bahasa Yunani, artinya "tiga tanduk") merupakan jenis dinosaurus bertanduk tiga yang berbadan besar. Panggilan pendeknya Tritop. Dinosaurus ini jarang lari ketakutan karena Tyrannosaurus, karena biasanya mereka melindungi diri mereka dengan tanduknya yang tajam. Pernah disebut sebagai dinosaurus ksatria, karena bentuk kombinasi kepala dan tanduknya membuat dirinya seperti seorang ksatria dengan pedang dan tameng. Sebutan ini ada benarnya, karena kulit yang berada pada posisi 'tameng' amatlah keras. Selain itu tanduknya yang tajam mampu membuat lawan ketakutan. Namun sebuah penelitian dari ahli paleontologi Montana State University mengidentifikasi bahwa Triceratops dan Torsaurus adalah jenis dinosaurus yang sama. Sejak 1800-an, para ilmuwan meyakini bahwa Triceratops dan Torosaurus adalah dua jenis dinosaurus yang berbeda. Triceratops memiliki tengkorak bertanduk tiga dengan embel-embel agak pendek, sedangkan Torosaurus memiliki embel-embel yang jauh lebih besar dengan dua lubang besar di tengah tengkoraknya.
Dalam Journal of Vertebrate Paleontology yang ditulis paleontologis John Scannella dan Jack Horner mengatakan perbedaan fisiologis antara Triceratops dan Torosaurus terjadi karena proses pertumbuhan mereka berbeda. “Tulang tengkorak mereka berubah ketika beranjak dewasa,” kata Scannella. Dasar pernyataan itu, menurut dia, terjadi perubahan dratis pada tulang tengkorak beberapa jenis dinosaurus, seperti pachycephalosaurs, tyrannosaurs dan dinosaurus lain yang mati sekitar 65 juta tahun yang lalu di Amerika Utara.
"Sayangnya kita hanya bisa mempelajari perubahan fisiologis mereka dari fosil saja,” katanya Scannella. Penelitian mengenai Triceratops yang sedang dikembangkan Scannella dan Horner menitikberatkan pada tahap ontogeni atau masa pertumbuhan dari remaja ke dewasa sebagai sumber variasi morfologi.
Dalam penelitian selama sepuluh tahun ini, mereka telah merekonstruksi ekosistem yang ada selama Periode Cretaceous yang berakhir sekitar 65 juta tahun lalu ketika ada kepunahan massal dinosaurus dengan cara mengumpulkan ratusan spesimen fosil. Empat puluh persen dari spesimen fosil itu merupakan bentuk Triceratops pada berbagai tahap pertumbuhan. Ada yang berupa tengkorak remaja Triceratops dengan ukuran sebesar bola.
Sementara spesimen "Torosaurus" lebih jarang ditemui ketimbang Triceratops. “Tak ada satu pun dari spesimen Torosaurus berasal dari hewan dewasa,” kata Scannella. Jadi semua fosil "Torosaurus" yang ditemukan memiliki bentuk tengkorak yang kecil.
"Sayangnya kita hanya bisa mempelajari perubahan fisiologis mereka dari fosil saja,” katanya Scannella. Penelitian mengenai Triceratops yang sedang dikembangkan Scannella dan Horner menitikberatkan pada tahap ontogeni atau masa pertumbuhan dari remaja ke dewasa sebagai sumber variasi morfologi.
Dalam penelitian selama sepuluh tahun ini, mereka telah merekonstruksi ekosistem yang ada selama Periode Cretaceous yang berakhir sekitar 65 juta tahun lalu ketika ada kepunahan massal dinosaurus dengan cara mengumpulkan ratusan spesimen fosil. Empat puluh persen dari spesimen fosil itu merupakan bentuk Triceratops pada berbagai tahap pertumbuhan. Ada yang berupa tengkorak remaja Triceratops dengan ukuran sebesar bola.
Sementara spesimen "Torosaurus" lebih jarang ditemui ketimbang Triceratops. “Tak ada satu pun dari spesimen Torosaurus berasal dari hewan dewasa,” kata Scannella. Jadi semua fosil "Torosaurus" yang ditemukan memiliki bentuk tengkorak yang kecil.
Sumber : wikipedia.org
tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar